Wednesday, January 23, 2013

Politik Editorial Media Indonesia

Judul buku: Politik Editorial Media Indonesia, Analisis Tajuk Rencana 1998-2001
Penyusun: Tim Redaksi LP3ES
Pengantar: Ashadi Siregar
Penerbit: LP3ES
Tahun: 2002
Halaman: xxxii + 302 hal.
Kondisi: Baik

Catatan halaman belakang:

Tajuk, pada dasarnya, adalah roh bagi sebuah harian atau "atomisme" dari seluruh content surat kabar menurut perspektif redaksi untuk sebuah hari, sebuah tanggal. Pada tajuk itulah pandangan, pikiran, impresi dan kritisisme redaksi pengelola harian terhadap beragam peristiwa dikonstruksi untuk menghasilkan sebuah titik pandang dan kemudian ditampilkan ke tengah-tengah publik. Tapi apa beda tajuk sebuah harian dibandingkan dengan tajuk harian yang lain? Mengapakah dalam konteks Media Indonesia tajuk diberi nama "editorial"?

Kerisauan akan kondisi ruang publik di negeri ini dapat menjelaskan greget yang menggerakkan penulisan tajuk Harian Umum Media Indonesia yang diterbitkan sebagai buku ini. Soalnya, berakhirnya Orde Baru ternyata tidak mendatangkan reformasi. Tidak ada perubahan signifikan dalam landasan legalitas di ruang publik yang dapat dijadikan indikasi bagi azas keterbukaan informasi. Namun demikian, ada atau tiada landasan legalitas, profesi jurnalisme diharapkan dijalankan atas dasar otonomi dan independensi dalam memenuhi fungsi imperatif yang melekat dalam kehadirannya di tengan masyarakat.

Melalui penyikapan yang lugas dan tegas, sukses Editorial Media Indonesia dalam konsolidasi demokrasi di Indonesia kini justru berada pada titik perbatasan yang sangat menentukan, yaitu sejauh mana Editorial benar-benar menjadi sebuah teks yang mengkondisikan munculnya apa yang disebut Paul Ricoeur the hermeneutics of action. Sudah saatnya Editorial dengan tema demokrasi bekerja sebagai inspirasi besar bagi tegaknya demokrasi konstitusional di Indonesia, melalui aksi-aksi nyata.

Daftar Isi:

Sekapur sirih: Surya Paloh
Pengantar: Ashadi Siregar
Prolog: Anatomi Editorial Media Indonesia
Bagian Kesatu: Politik dan rasionalitas kekuasaan
Bagian Kedua: Degradasi sosial dan kohesivitas masyarakat
Bagian Ketiga: Ekonomi dan kemandirian nasional
Bagian Keempat: Penegakan hukum
Bagian Kelima: Menuju peradaban demokrasi
Epilog: Editorial dan masa depan demokrasi
Sumber penulisan Prolog dan Epilog
Indeks

No comments:

Post a Comment